Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah
Alhamdulillahirabbil ‘alamin wabihi nasta’in wa ‘ala ummu ridun ya waddin.
Washalatu wasalamu ‘ala ashrafil ambiya’ il wal mursalin wa ‘ala alihi washoh bihi
ajma’in. Ammaba’du.
Kepada
dewan juri dan bapak ibu guru yang saya hormati,
Serta
teman – teman yang saya cintai,
Marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkah dan karunianya,
kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dan semoga kita
mendapatkan syafaat besok di yaumul kiyamah. Amin ya rabbal ‘alamin.
Teman –
teman yang saya cintai,
Arti
syukur adalah berterima kasih dan memuji si pemberi nikmat yaitu Allah SWT baik
secara langsung maupun secara tidak langsung atas karunia atau kebaikan dari
Allah.
Pengungkapan
rasa syukur meliputi tiga hal yaitu, yang pertama, mengakui nikmat dalam batin.
Artinya kita meyakini bahwa apa saja
yang telah kita rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah
dari Allah SWT. Adapun yang yang selanjutnya adalah mengungkapkan secara lahir
atau lisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan menyebut – nyebut kemurahan
dan kenikmatan Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT dalam al - qur’an surat Ad – Dhuha ayat 11 yang bunyinya :
وَأَمَّا
بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Yang
artinya : Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut – nyebutnya
Cara
bersyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana
taat kepada Allah. Cara pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila
cara yang ketiga ini dapat direalisasikan. Dan hanya orang – orang yang
berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik – baiknya. Merekalah yang tahu
hakikat yang sebenarnya.
Kalau kita
lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah SWT. yang telah
dikaruniakan kepada hambanya. Dari nikmat hidup, sarana prasarana penunjang,
sampai nikmat yang terbesar yaitu nikmat iman dan islam. Dan kalaulah kita
hitung nikmat Allah niscaya kita tak kan mampu menghitungnya. Hal itu karena
nikmat Allah sangatlah banyak.
Teman –
teman yang berbahagia,
Salah satu
nabi yang pandai bersyukur adalah Nabi Ayyub AS. walaupun beliau ditimpa
musibah yang sangat berat ia tetap sabar dan juga bersyukur. Sedangkan kita
hanya sakit sedikit saja sudah mengeluh. Padahal sakit juga ada manfaatnya
yaitu bila bersabar akan menggugurkan dosa, dan diberikan kesempatan untuk
bertaubat kepada Allah SWT. dan minta maaf kepada sesama.
Oleh
karenanya sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu banyak mendapatkan
fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugrahnya. Bahkan Rasulullah
pun tak henti – hentinya untuk selalu berdo’a dan berusaha untuk menjadi hamba
yang selalu bersyukur. Hal itu mencontohkan,hendaknya seorang hamba selalu
bersyukur atas apa yang dianugrahkan Allah kepadanya. Untuk mendorong para
hambanya untuk selalu bersyukur, Allah menjanjikan akan menambah dengan
tambahan yang berlipat ganda dan sebaliknya Allah akan memberikan azab yang
pedih bagi mereka yang mengingkari nikmat Allah SWT. janji Allah ini dapat kita
baca pada firman Allah dalam Al – Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya :
Sungguh bila kamu bersyukur atas nikmatku akan aku tambah nikmatku kepadamu
namun apabila kamu mengingkari nikmatku sesungguhnya azabku amat pedih.
Maka marilah
kita mensyukuri nikmat Allah SWT. dan menggunakan kesempatan yang ada. Seperti
dalam sebuah lagu yang berjudul “ 5 perkara sebelum 5 perkara”
Gunakan kesempatan
yang masih diberi
Moga kita
takkan menyesal
Masa usia
kita jangan disiakan
Kerna ia
takkan kembali
Ingat 5
perkara sebelum 5 perkara
Sihat sebelum
sakit
Muda sebelum
tua
Kaya sebelum
miskin
Lapang
sebelum sempit
Hidup sebelum
mati
Demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan dalam
kehidupan. Amin ya rabbal ‘alamin.
Makan
anggur sambil nyanyi lagu simalakama
Semoga
kita menjadi hamba yang bersyukur dan masuk surga
Membajak
sawah ketika turun hujan
Kalau ada
kata yang salah mohon dimaafkan
Billahi
taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb